Inter-Relasi:
A. Toleransi
B. Multikultural
C. Cara Pandang
D. Agama
Pokok Pikiran Di Paragraf :
1. Toleransi dan kehidupan
2. Kebiasaan dengan perbedaan
3. Etnis China dan Jawa
4. Eksklusivisme
5. Inklusivisme
6. Islam dan Kristen
7. Contoh fenomena
Tidak Serasi tanpa
Toleransi
Di zaman yang semakin modern ini, tanpa adanya rasa saling pengertian
rasanya kehidupan tidak akan berjalan damai. Toleransi merupakan kata kunci
untuk mencapai kerukunan dan kesejahteraan hidup. Bagaimana tidak, Indonesia
memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda beda tetapi tetap
satu. Untuk mewujudkan hal tersebut, harus didasari dengan sikap toleransi yang
dimiliki oleh masing masing individu. Mulai dari suku, ras, agama dan antar
golongan semuanya memiliki banyak perbedaan. Jika diingat kejadian 212 lalu,
mengembalikan memori kita kepada kejadian toleransi yang sudah tumbuh di
Indonesia. Aksi super damai pada hari Jumat tepatnya tanggal 2 Desember 2016
membuktikan bahwa perbedaan agama tak menyurutkan antusias public untuk
menyatukan tekad dan tujuan dengan berdoa bersama bagi keselamatan dan kejayaan
keselamatan Indonesia
Perbedaan juga
akan menimbulkan kebiasaan yang berbeda. Jika orang tua mendidik anaknya dengan cara
suku dan agama tertentu maka anak itu berkembang dengan pola piker dan
kebiasaan dari cara titik tersebut. Kebiasaan, menurut Az-Za’balawi,
adalah mengulangi melakukan sesuatu yang sama berkali-kali dalam rentang waktu
yang lama dalam waktu berdekatan dengan cara yang sama dan tanpa berpikir
menimbang. Kebiasaan merupakan kegiatan yang terprogram oleh diri kita sendiri
karena telah tertanam di dalam jiwa. Mengingat kehidupan manusia di Indonesia
yang kental dengan tradisi dan budaya, maka hal ini berkaitan dengan kebiasaan
mereka. Bhineka Tunggal Ika menyiratkan perbedaan kebiasaan pada setiap suku
bangsa yang ada di Indonesia, tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS
tahun 2010. Setiap suku bangsa, atau yang sering disebut etnis, memiliki
kebiasaan-kebiasaan mereka sendiri yang berbeda dengan etnis lainnya. Contohnya
etnis jawa yang mendominasi di Indonesia dan etnis china atau tionghoa yang
merupakan kelompok etnis minoritas yang jumlahnya hanya 1.20% dari keseluruhan
pendduk di Indonesia.
2 Agama yang menjadi agama terbesar di Indonesia adalah Islam dan Kristen.
Kedua agama ini memiliki beberapa perbedaan dan kesamaan. Indonesia sebagai
penganut agama Islam terbesar di Dunia selalu merasa dan bersikap terbuka
dengan adanya penganut Kristen di Indonesia. Toleransi yang dibangun antara
masing masing agama menimbulkan kesadaran diri untuk selalu menghormati
kegiatan dalam agama masing masing. Sehingga hal itu membuat agama Kristen dan
agama Islam menjadi agama yang Kokoh dan bisa mewujjudkan semboyan ke-Khinneka
Tunggal Ika-an.
Sebagai contoh fenomena yang terjadi pada aksi damai umat Islam 412.
Toleransi antara Islam dan Kristen terjadi ketika adanya rombongan pengantin
yang akan melangsungkan acara pemberkatan di gereja sekitar tempat aksi. Umat
Islam terlihat berbaris rapi membentuk jalan seakan melindungi calon pengantin
yang sudah berdandan menuju althar gereja. Fenomena ini sangat patut diapresiasi
sebagai pembelajaran diri untuk selalu hidup rukun dan menjunjung tinggi
persatuan dan kesatuan. Tanpa memandang perbedaan, hidup damai dan saling
tolong menolong merupakan keharusan wajib tertanam dalam diri setiap individu
Sumber :
1. Az-za'balawi, muhammad sayid
muhammad pendidikan remaja antara islam dan ilmu jiwa, DR. Muhammad Sayid
Muhammad Az-Za'balawi; penerjemah abdul hayyie al-kattani, uqinu attaqi, gema
insani press jakarta cetakan 1halaman 347 (buku)
2 Membangun sikap toleransi beragama
dalam masyarakat plural (jurnal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar