Inter-Relasi
A. MUSIK
B. MUSISI
C. SEJARAH
D. PERKEMBANGAN
A. MUSIK
B. MUSISI
C. SEJARAH
D. PERKEMBANGAN
Pokok Pikiran di
Paragraf
1. Opini tentang Musik
2. Sejarah singkat Musik
3. Keberagaman alat music
4. Dampak kepopuleran bermusik
5. Perkembangan jenis aliran music
6. Pendidikan music di Indonesia
7. Pedangdut Elvi Sukaesih dan Lesti
8. Perbedaan latar belakang antara Elvi Sukaesih dan Lesti
9. Banyak cara mendapatkan pendidikan music
1. Opini tentang Musik
2. Sejarah singkat Musik
3. Keberagaman alat music
4. Dampak kepopuleran bermusik
5. Perkembangan jenis aliran music
6. Pendidikan music di Indonesia
7. Pedangdut Elvi Sukaesih dan Lesti
8. Perbedaan latar belakang antara Elvi Sukaesih dan Lesti
9. Banyak cara mendapatkan pendidikan music
MUSIK MELATARBELAKANGI SESEORANG
Mendengar
kata musik setiap orang pasti memiliki persepsi masing masing, tetapi pada
umumnya kata musik cenderung dikaitkan dengan perasaan maupun pengalaman. Hal
itu kemudian dituangkan dalam berbagai bentuk seni musik serta tidak bisa di
pungkiri bahwa musik sudah mengambil bagian dalam aktivitas sehari hari.
Sebagai media untuk mengungkapkan perasaan atau emosi seseorang, musik sangat
diminati oleh semua kalangan sebagai penghilang rasa jenuh.
Perkembangan
musik dunia berwal pada tahun 1889 ketika Achille Claude Debussy sebagai
komposer terkemuka dunia memboyong rombongan gamelan Jawa yang didatangkan
langsung dari Jogja untuk meramaikan
perayaan 100 tahun revolusi Perancis. Kemudian pada tahun 1900. Gamelan Bali
juga turut didatangkan ke Paris oleh Debussy. Dari hasil penampilan Jawa dan
Bali tersebut maka mulailah dikenal sebagai non western music
Keragaman
alat musik menjadi daya tarik dan ciri khas setiap daerah maupun negara. Itulah
mengapa alat
musik selalu memiliki perkembangn bentuk dan desain dari zaman ke zaman. Di
beberapa negara masih ada yang melestarikan alat musik tradisionalnya sebagai
bentuk rasa hormat terhadap warisan budaya leluhurnya.seperti contohnya alat
musik ocarina yang merupakan alat musik tradisional dari Afrika kemudian Nyckel
Harpa dari Swedia, Contrabass balalaika dari Rusia, Koto dari Jepang, Koauan
dari Selandia Baru. Beberapa daerah di Indonesia juga masih melestarikan alat
musik tradisionalnya yang biasanya digunakan pada upacara adat tertentu. Pada
zaman sekarang sudah banyak kita jumpai berbagai macam bentuk alat musik
modern, sehingga memudahkan para pecinta musik untuk mengembangkan
kreativitasnya dalam seni musik
Kepopuleran
seseorang dalam seni musik dapat meningkatkan nilai diri seseorang itu sendiri.
Biasanya hal itu akan mendapatkan apresiasi terhadap hasil karya yang
diciptakanya. Kepopuleran yang didapatkan tersebut berdasarkan keunikan seni
musik serta eksekusi suara yang dimiliki seorang penyanyi yang disuguhkan
kepada khalayak
Dunia
perindustrian musik terus mengembangkan kreativitasnya dalam menyuguhkan karya dan
hasilnya seperti yang dapat kita rasakan sekarang. Berbagai macam jenis musik
sudah dapat dnikmati. Mulai dari aliran musik rock, metal, punk, dangdut,
keroncong, jazz , pop, reggae. Yang merupakan genre musik yang paling banyak
diminati para remaja saat ini adalah pop. Dalam perjalanannya, musik tidak
pernah kehabisan bakat dan talenta para musisi untuk berkarya. Terbukti setiap
tahunnya selalu terlahir musisi musisi yang memiliki talenta dengan ciri khas
masing masing. Seperti Linkin Park, Cold Play, Muse, The Killers atau Arctic
Monkeys yang sering menghasilkan lagu saat memasuki era millenium atau tahun
2000 an. Di Indonesia sendiri juga terdapat sederet nama penyanyi yang
menghiasi ragam permusikan. Dapat diambil contoh Lesti dan Elvi Sukaesih sebagai
penyanyi Dangdut, Isyana Sarasvati sebagai penyanyi pop dan masih banyak
penyanyi lain dengan alirannya masing masing.
Pendidikan
musik di Indonesia masih dirasa sebagai ilmu yang baru. Berbeda dengan beberapa
negara di belahan dunia yang lain dimana pendidikan musik dianggap sebagai
bagian dari disiplin ilmu psikologi dan musikologi, telah banyak dilakukan penelitian terhadap
pendidikan musik serta implikasinya terhadap pendidikan. Sebenarnya, untuk
menjadi pakar musik atau musisi memang perlu adanya ilmu ilmu yang kita
dapatkan secara lebih mengenai musik. Baik itu melalui instansi pendidikan,
maupun pengalaman pengalaman bermusik yang pernah dilalui.
Elvi
Sukaesih dan Lesti bisa disebut sebagai penyanyi dangdut yang sukses.
Perbedaannya, kepopuleran Elvi dalam berdangdut ia dapatkan ketika ia tampil
sebagai penyanyi pengiring ridho rhoma dalam setiap aksi panggungnya. Elvi
kemudian memilih untuk bersolo karier dan masih tetap eksis sampai sekarang.
Sedangkan Lesti, namanya mulai menjulang tinggi ketika ia mengikuti kontes
dangdut di salah satu stasiun televisi dan berhasil menjuarainya
Pedangdut Elvi Sukaesih atau yang sering
disebut sebagai umi Elvi sang maestro dangdut ini ternyata memiliki ciri khas tersendiri
ketika sedang bernyanyi di atas panggung,
kecakapannya dalam memindahkan microfon dari tangan kanan ke tangan kiri
atau sebaliknya ketika sedang bernyanyi menjadi ciri khas yang dimiliki Umi
Elvi. Berbeda dengan pedangdut pendatang baru Lesti, karakter utama yang selalu
melekat pada diri lesti ketika bernyanyi adalah penjiwaannya. Ia menyanyikan
semua lagu dengan menggunakan rasa. Dan tidak jarang ia selalu sukses
menyampaikan isi pesan lagu yang di lantunkannya
Pendidikan music tidak harus dalam bentuk
teori, tetapi dia dikembangkan melalui kreativitas yang dimiliki oleh masing
masing individu pecinta music karena setiap orang memiliki potensi seni yang
berbeda beda, dengan perbedaan potensi seni inilah membuat para musisi banyak
menghasilkan karya karya music. Karya music yang dihasilkan memiliki ciri khas
dan perbedaan keunikan yang significan dalam seni music. Bahkan banyak musisi
dunia menjadi popular karena ketekunannya dan kepiawaiannya dalam bermain music
yang tentu saja di dapatkan melalui proses yang tidak mudah
Sumber :
·
Belantara word musik Etrik dalam
musik dunia, New music edisi 3/22 Maret 2000 (Jurnal Online)
·
Musik –
Wedekind Frank (Buku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar